Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya (state of affairs), banyak hal yang dapat di rancang dengan mengunakan Simulasi, simulasi juga memiliki banyak Metode salah satunya adalah LCM, yang sederhana.
Bilangan acak yang dibangkitkan oleh komputer merupakan bilangan acak semu, karena pembangkitannya menggunakan operasi – operasi aritmatika. Banyak algoritma atau metode yang di gunakan untuk membangkitkan bilangan acak .Linear Congruent Method (LCM) merupakan metode pembangkitkan bilangan acak yang banyak digunakan dalam program komputer.LCM memanfaatkan model linear untuk membangkitkan bilangan acak yang didefinisikan dengan :
I (n+1) =(aI (n)+c) mod m
Dimana: n = adalah bil acak ke n
a dan c adalah konstanta Linear Congruent Method.
m adalah batas maksimum bilangan acak.
Ketentuan-ketentuan pemilihan setiap parameter pada persamaan di atas adalah sebagai berikut :
- m = modulus, 0 < m
- a = multiplier, 0 < a < m
- c = Increment, 0 ? c < m
- X0 = nilai awal, 0 ? X0 < m
- c dan m merupakan bilangan prima relatif
- a – 1 dapat dibagi oleh faktor prima dari m
- a – 1 merupakan kelipatan 4 jika m juga kelipatan 4
- a harus sangat besar
Keunggulan dari algoritma ini adalah kecepatannya yang baik, dikarenakan operasi yang dilakukan hanyalah beberapa operasi manipulasi bit saja. (Sumber. Membangkitkan Bilangan Acak Menggunakan Matlab,2004)
Metode Linear Congruent Method disusun oleh elemen-elemen berikut:
- Himpunan kandidat
- Himpunan solusi
- Fungsi seleksi (selection function)
- Fungsi kelayakan (feasible)
- Fungsi obyektif, yaitu fungsi yang memaksimumkan atau meminimumkan nilai solusi (misalnya panjang lintasan, keuntungan, dan lain-lain).
- Metode LCM tidak beroperasi secara menyeluruh terhadap semua alternatif solusi yang ada (sebagaimana pada metode exhaustive search).
- Pemilihan fungsi seleksi Mungkin saja terdapat beberapa fungsi seleksi yang berbeda, sehingga kita harus memilih fungsi yang tepat jika kita ingin algoritma bekerja dengan benar dan menghasilkan solusi yang benar-benar optimum.
Semakin banyak mod bahan yang akan di tampilkan x0 maka semkin kecil bilangan acak yang akan tampil sama, sebagai contoh : 1 siswa ingin mengikuti ujian nasional, apabila programmer dapat membuat soal dengan menggunakan metode lcm, berbasis komputer maka tidak perlu lagi menggunakan paket A,B dan C. karna setiap siswa mempunyai paket dan jawabanya sendiri, sebagai pengangkat bilangan acaknya adalah Nisn, dan nisn akan di panggil saat menampilkan hasil ujian. bila dari 60 soal sudah di acak untuk setiap siswa maka sudah memperkecil kecurangan untuk menjawab soal.
Related Articles
- Cepat Mahir Algoritma dalam Bahasa C
- Representasi Chromosome Algoritma Genetika Dalam Bentuk Biner
- Visualisasi Metode Pengurutan
- Pengenalan GNU Octave: Perangkat Lunak Gratis untuk Komputasi Numerik dan Visualisasi Data
- Algoritma Matematika
- Checksum CRC32
- MD5 dan SHA-1 ( Kriptografi Dengan Fungsi Hash )
- Algoritma dan Pemrograman Dengan C++
- Konfigurasi Routing RIP pada Router Cisco
- Monitoring Protokol Secure Socket Layer (SSL) menggunakan Wireshark
- Penggunaan Index pada SQL Server 2005
- MySQL Full-Text Searching
- RAM
- Dasar-Dasar Pemrograman Matlab
- PHPdetail – Mengenal Function
- Komponen AngkaTerbilang Untuk Visual Basic 6
- Kuantisasi Warna Segmentasi Citra Menggunakan Algoritma JSEG
- Cara Mudah Menginstall Radmin 3.5
- Algoritma Pemrograman Dalam Bahasa Pascal
- Membuat Aplikasi GIS Sederhana dengan MapServer
Hiç yorum yok:
Yorum Gönder